Belajar Pangan Lokal dengan Mbah Radi
Mbah Radi merupakan warga Desa Sendangsoko RT 03 RW 02,beliau berumur 70 tahun an. Beliau adalah kakek saya,ia seorang petani yang kesehariannya di sawah,tetapi semenjak kecelakaan,ia hanya pergi ke kebun sebelah rumahnya,dan belum bisa ke sawah. Di kebun sebelah rumahnya beliau menanam ketela dan berbagai tanaman lainnya misalnya pohon mangga. Sehari-hari ia ke kebun untuk mengecek tanaman ketela nya atau hanya bersih-bersih kebun.
Minggu pagi,saya berkunjung ke rumah Mbah Radi guna untuk mencari informasi tentang pangan lokal.Sampai di rumahnya saya menanyakan beberapa hal tentang pangan lokal.Di waktu itu saya bertanya bagaimana cara menanam, bagaimana cara mengolah, bagaimana memanen,dan bagaimana cara memakan nya.
Menurut Mbah Radi,cara menanam ubi jalar adalah dengan cara membenamkan 2/3 stek batang kedalam tanah. Dalam satu bedengan terdapat dua baris tanaman. Jarak antar tanaman dalam satu baris 30 cm dan jarak antar baris 40 cm.Cara memanen nya dengan caramencabut batang tanaman atau mengeruk tanah dengan tangan pada sekitar batang tempat umbi-umbi ubi jalar berada. Pemanenan dengan menggunakan cangkul harus dengan hati-hati agar tidak melukai umbi dan dapat menurunkan kualitas serta menurunkan nilai jual ubi jalar.Cara mengolah nya bisa dengan cara direbus/dibuat olahan kreasi makanan,contoh nya bola ubi kering,roti goreng ubi cokelat lumer.Cara makan nya bisa disajikan kapan saja/saat ada tamu/bisa dimakan sehari-hari,bisa dimakan dimana saja,dan dimakan dengan teman, keluarga.
Pesan dari saya supaya tetap membudidayakan dan tetap menanam ubi-ubi an agar makanan tersebut tidak hilang di era sekarang.